Invalid click merupakan klik yang dianggap tidak sah oleh Google. Invalid click ini akan berdampak pada membesarnya biaya iklan yang harus dikeluarkan oleh pengiklan dan di sisi publisher (penyebar iklan) menyebabkan bertambahnya profit yang dihasilkan oleh iklan-iklan Google yang ditampilkan di website si publisher tersebut. Klik yang tidak sah ini berasal dari banyak hal, diantaranya:
1. Manual klik oleh publisher untuk menaikkan profit dari iklan google yang dipasang di websitenya.
2. Manual klik oleh advertiser untuk menaikkan cost iklan.
3. Otomatisasi klik yang dilakukan dengan menggunakan tools tertentu, robot ataupun software.
4. Klik yang dilakukan tanpa sengaja, misalnya klik kedua saat terjadi double click pada iklan-iklan Google.
Berdasarkan pengalaman penulis, setelah mengerjakan beberapa campaign, invalid click rata-rata yang terjadi adalah 10%-11%.
Bila dilihat dari jenis campaignnya, campaign search adalah yang paling banyak menghasilkan invalid click, berselisih sekitar 3%-5% lebih banyak dibandingkan dengan campaign display. Misalnya, campaign search menghasilkan 10% invalid clik maka campaign display hanya akan menghasilkan invalid click sebanyak 5%-7%.
Google akan mendeteksi setiap klik yang terindikasi menjadi invalid click. Tiap klik membawa beberapa data point misalnya IP Address, waktu klik, kemungkinan duplikasi klik, dan kemungkinan varian model klik lainnya. Klik yang terindikasi invalild oleh sistem selanjutnya akan diisolasi dan dianalisa lebih lanjut sebelum masuk ke account report.
Invalid click ini tentu merugikan dari sisi pengiklan namun sebaliknya malah menguntungkan bagi publisher. Untuk mencegah / mengurangi kerugian dari sisi pengiklan filtering klik yang terindikasi invalid dilakukan oleh sistem dan juga dari Google team. Dengan adanya filtering kombinasi sistem dan manusia tersebut publisher juga akan ditekan lebih keras agar tidak melakukan kecurangan-kecurangan untuk menambah profit mereka.
Friday, December 7, 2012
Friday, November 30, 2012
Metode Upload Campaign
Belum lama ini saya menjalankan campaign untuk sebuah perusahaan berkaitan dengan promo liburan akhir tahun yang akan datang sebentar lagi. Penawaran promo yang dijalankan hanya 7 hari membuat team bekerja ekstra untuk mensukseskannya. Bagian persiapan campaign (copywriter) bekerja dengan tenggat waktu yang ketat dapat menghasilkan 4 cluster dengan 16 campaign yang terbagi dalam 67 ad group.
Materi iklan tersebut kemudian saya upload ke account yang sudah dipersiapkan. Biasanya setiap campaign di masing-masing cluster diupload satu per satu kemudian di-pause (tidak langsung live). Karena tenggat waktu tayang yang ketat, metode upload campaign sedikit saya rubah, proses pausing campaign saya lewati dengan maksud agar iklan dapat segera tayang untuk mengejar target klik di hari pertama.
Maksud hati ingin mengejar target klik namun ternyata hasilnya di luar perkiraan. Efek yang ditimbulkan dengan metode tersebut adalah mahalnya Cost per Clik (CPC).
Rata-rata CPC hampir 5000an rupiah termasuk mahal, dan bila ditelusur per campaign terdapat CPC yang mencapai angka 21000, sangat mahal. Dengan demikian target mengejar klik menjadi tidak tercapai karena CPC yang mahal itu. Target 1200an klik pada hari pertama tersebut tidak tercapai dengan cost yang melebihi budget harian.
Metode terbaik yang saya sarankan:
1. Buat campaign seperti biasanya, namun lewati proses pembuatan ad group pertama.
2. Pause terlebih dahulu campaign yang baru saja dibuat. Proses ini sudah cukup kuat mencegah sistem Adwords menampilkan iklan saat proses pembuatan ad group dan ads.
3. Setelah campaign di-pause, proses pembuatan ad group yang pertama dapat dimulai. Pembuatan ad group ini dapat dilakukan tanpa jeda (tak perlu pause ad group). Artinya bila ada 5 ad group dalam 1 campaign, seluruh ad group dan ads dapat dibuat langsung live (ga usah di-pause).
4. Bila keseluruhan materi ads untuk campaign tersebut sudah di-upload, bisa dilanjutkan dengan menyalakan (enable) campaign tersebut ATAU melanjutkan pembuatan campaign berikutnya sampai semua selesai. Jadi tahap menyalakan (enable) campaign dapat dilakukan per campaign ataupun sekaligus.
5. Approval dari sistem dan team Google tetap akan berjalan meskipun campaign dalam keadaan paused.
Metode diatas sebaiknya diterapkan untuk campaign yang tenggat waktu tayangnya tidak terlalu ketat. Namun sebaliknya, untuk yang ketat tenggat waktu tayangnya dapat menggunakan medote melewatkan proses pausing campaign tersebut namun dengan resiko seperti yang saya tulis di atas. Untuk meminimalkan resiko, mulailah dengan campaign yang berbudget kecil dan mempunyai estimasi CPC kecil (estimasi CPC dapat diketahui melalui Keywords Tool).
Semoga bermanfaat.
Materi iklan tersebut kemudian saya upload ke account yang sudah dipersiapkan. Biasanya setiap campaign di masing-masing cluster diupload satu per satu kemudian di-pause (tidak langsung live). Karena tenggat waktu tayang yang ketat, metode upload campaign sedikit saya rubah, proses pausing campaign saya lewati dengan maksud agar iklan dapat segera tayang untuk mengejar target klik di hari pertama.
Maksud hati ingin mengejar target klik namun ternyata hasilnya di luar perkiraan. Efek yang ditimbulkan dengan metode tersebut adalah mahalnya Cost per Clik (CPC).
Rata-rata CPC hampir 5000an rupiah termasuk mahal, dan bila ditelusur per campaign terdapat CPC yang mencapai angka 21000, sangat mahal. Dengan demikian target mengejar klik menjadi tidak tercapai karena CPC yang mahal itu. Target 1200an klik pada hari pertama tersebut tidak tercapai dengan cost yang melebihi budget harian.
Metode terbaik yang saya sarankan:
1. Buat campaign seperti biasanya, namun lewati proses pembuatan ad group pertama.
2. Pause terlebih dahulu campaign yang baru saja dibuat. Proses ini sudah cukup kuat mencegah sistem Adwords menampilkan iklan saat proses pembuatan ad group dan ads.
3. Setelah campaign di-pause, proses pembuatan ad group yang pertama dapat dimulai. Pembuatan ad group ini dapat dilakukan tanpa jeda (tak perlu pause ad group). Artinya bila ada 5 ad group dalam 1 campaign, seluruh ad group dan ads dapat dibuat langsung live (ga usah di-pause).
4. Bila keseluruhan materi ads untuk campaign tersebut sudah di-upload, bisa dilanjutkan dengan menyalakan (enable) campaign tersebut ATAU melanjutkan pembuatan campaign berikutnya sampai semua selesai. Jadi tahap menyalakan (enable) campaign dapat dilakukan per campaign ataupun sekaligus.
5. Approval dari sistem dan team Google tetap akan berjalan meskipun campaign dalam keadaan paused.
Metode diatas sebaiknya diterapkan untuk campaign yang tenggat waktu tayangnya tidak terlalu ketat. Namun sebaliknya, untuk yang ketat tenggat waktu tayangnya dapat menggunakan medote melewatkan proses pausing campaign tersebut namun dengan resiko seperti yang saya tulis di atas. Untuk meminimalkan resiko, mulailah dengan campaign yang berbudget kecil dan mempunyai estimasi CPC kecil (estimasi CPC dapat diketahui melalui Keywords Tool).
Semoga bermanfaat.
Thursday, November 29, 2012
Phrase vs Exact Match
Kadangkala diperlukan penyesuaian di tengah perjalanan sebuah campaign di Google Adwords. Setiap penyesuaian harus memperhitungkan berbagai aspek agar tindakan yang diambil tidak secara signifikan mempengaruhi jalannya campaign. Kali ini saya ingin membahas penyesuaian keyword match dari Phrase Match ke Exact Match, seperti yang baru beberapa hari yang lalu diminta oleh salah satu klien.
Tindakan penyesuaian keyword match ini menimbulkan pertanyaan bagi saya mengenai efek yang terjadi terhadap performa campaign itu sendiri. Kebetulan keyword yang digunakan juga tidak terlalu banyak, hanya 30-an keyword saja. Keyword-keyword tersebut menghasilkan efek berbeda terhadap Cost per Click (CPC) dan Clickthrough Rate (CTR) setelah dilakukan eksekusi beberapa hari yang lalu.
Secara keseluruhan rata-rata keyword akan mengalami peningkatan CPC (ini tidak bagus), dan penurunan CTR (ini juga tidak bagus). Besaran peningkatan CPC di account ini cukup signifikan yaitu sebesar lebih dari 400%, sedangkan CTR mengalami penurunan sebanyak 20%. Kedua parameter itu sangat mempengaruhi performance secara keseluruhan. Besarnya peningkatan CPC tersebut menurunkan jumlah klik harian sampai dengan 80%. Untuk lebih jelasnya dapat menyimak perhitungan di bawah ini:
Dengan mengambil budget sebesar USD 60/day maka akan didapatkan perbedaan yang sangat signifikan terhadap daily click performance.
Perbedaan besar tersebut jelas akan mempengaruhi performace campaign secara keseluruhan. Bila angka-angkanya dituangkan dalam sebuah chart / grafik memang akan terlihat menukik tajam saat Exact Match diimplementasikan.
Namun angka yang mengecil tersebut bisa diprediksikan berasal dari klik yang benar-benar berkualitas. Klik berkualitas yang dimaksud adalah klik yang berasal dari iklan yang ditampilkan saat pengguna internet menggunakan Google Search dan mengetikkan keyword yang sama persis dengan yang terpasang di campaign. Dari sudut pandang lain bisa dikatakan bahwa kesesuaian tersebut berarti pengguna internet tersebut berharap mendapatkan informasi yang diinginkan dengan mengklik iklan tersebut.
Setelah sampai di titik kesesuaian persepsi antara user dan advertiser tersebut, tantangan yang menunggu berikutnya adalah menjadikan klik tersebut sebagai sebuah konversi (aksi menuju pembelian/pemesanan). Tercapainya user di titik tersebut menandakan bahwa advertiser telah berhasil menarik perhatian user untuk melakukan aksi lanjutan. Kelancaran loading dan kejelasan langkah-langkah lanjutan di page destination tersebut menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Pastikan tidak ada kesalahan di sana atau dalam beberapa detik user tersebut akan pergi (menutup page destination tersebut) begitu saja.
Semoga bermanfaat.
Tindakan penyesuaian keyword match ini menimbulkan pertanyaan bagi saya mengenai efek yang terjadi terhadap performa campaign itu sendiri. Kebetulan keyword yang digunakan juga tidak terlalu banyak, hanya 30-an keyword saja. Keyword-keyword tersebut menghasilkan efek berbeda terhadap Cost per Click (CPC) dan Clickthrough Rate (CTR) setelah dilakukan eksekusi beberapa hari yang lalu.
Secara keseluruhan rata-rata keyword akan mengalami peningkatan CPC (ini tidak bagus), dan penurunan CTR (ini juga tidak bagus). Besaran peningkatan CPC di account ini cukup signifikan yaitu sebesar lebih dari 400%, sedangkan CTR mengalami penurunan sebanyak 20%. Kedua parameter itu sangat mempengaruhi performance secara keseluruhan. Besarnya peningkatan CPC tersebut menurunkan jumlah klik harian sampai dengan 80%. Untuk lebih jelasnya dapat menyimak perhitungan di bawah ini:
Dengan mengambil budget sebesar USD 60/day maka akan didapatkan perbedaan yang sangat signifikan terhadap daily click performance.
Perbedaan besar tersebut jelas akan mempengaruhi performace campaign secara keseluruhan. Bila angka-angkanya dituangkan dalam sebuah chart / grafik memang akan terlihat menukik tajam saat Exact Match diimplementasikan.
Namun angka yang mengecil tersebut bisa diprediksikan berasal dari klik yang benar-benar berkualitas. Klik berkualitas yang dimaksud adalah klik yang berasal dari iklan yang ditampilkan saat pengguna internet menggunakan Google Search dan mengetikkan keyword yang sama persis dengan yang terpasang di campaign. Dari sudut pandang lain bisa dikatakan bahwa kesesuaian tersebut berarti pengguna internet tersebut berharap mendapatkan informasi yang diinginkan dengan mengklik iklan tersebut.
Setelah sampai di titik kesesuaian persepsi antara user dan advertiser tersebut, tantangan yang menunggu berikutnya adalah menjadikan klik tersebut sebagai sebuah konversi (aksi menuju pembelian/pemesanan). Tercapainya user di titik tersebut menandakan bahwa advertiser telah berhasil menarik perhatian user untuk melakukan aksi lanjutan. Kelancaran loading dan kejelasan langkah-langkah lanjutan di page destination tersebut menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Pastikan tidak ada kesalahan di sana atau dalam beberapa detik user tersebut akan pergi (menutup page destination tersebut) begitu saja.
Semoga bermanfaat.
Wednesday, November 28, 2012
Phrase Match
Phrase Match merupakan salah satu keyword matching option yang tersedia di Google Adwords. Keyword dengan type phrase match akan memunculkan iklan saat seseorang mengetikkan keyword di Google search dan keyword tersebut tepat sama dengan keyword yang telah di-set oleh advertiser ataupun variannya. Varian keyword yang diketik hanya akan memunculkan iklan bila mirip dengan keyword yang telah di-set oleh advertiser.
Misalnya seorang advertiser menentukan keyword 'soto ayam' akan memunculkan iklan maka apabila seseorang mengetikkan keyword 'soto ayam', 'resep soto ayam', 'soto ayam enak', dan 'sotto ayam' akan memunculkan iklan. Sebaliknya, iklan tidak akan muncul apabila seseorang mengetikkan keyword 'soto ceker ayam', 'soto madura'. Jadi dengan menggunakan phase match iklan hanya akan muncul apabila varian keyword yang diketikkan tidak terselip kata lain di tengah keyword.
Keuntungan dari penggunaan phrase match ini adalah advertiser bisa mendapatkan data keyword apa saja yang merupakan varian keyword utama. Artinya tersedia data yang bisa diteliti lebih jauh keyword apakah sebenarnya yang sedang populer saat itu. Data-data keyword tersebut bisa didapatkan dari Google Analytics.
Kekurangan phrase match adalah tampilnya iklan saat seseorang mengetikkan keyword yang tergolong keyword negatif. Misalnya keyword 'soto ayam basi', 'soto ayam tiren' dan sejenisnya. Untuk mengatasinya, advertiser dapat menggunakan negative keyword. Keyword-keyword negatif ini akan menyaring varian-varian keyword yang mengganggu.
Google system mengenali keyword yang termasuk phrase match dengan cara mencari tanda petik dua (") yang diletakkan di awal dan akhir keyword. Misalnya keyword 'soto ayam' akan dikenali sebagai phrase match apabila ditulis "soto ayam".
Jadi phrase match dapat dipergunakan oleh advertiser yang ingin mendapatkan informasi lebih dalam mengenai varian-varian keyword utama. Penggunaan phrase match ini sebaiknya dikombinasikan dengan negative keyword agar iklan yang ditampilkan lebih efektif menjangkau user yang potensial.
Semoga bermanfaat.
Misalnya seorang advertiser menentukan keyword 'soto ayam' akan memunculkan iklan maka apabila seseorang mengetikkan keyword 'soto ayam', 'resep soto ayam', 'soto ayam enak', dan 'sotto ayam' akan memunculkan iklan. Sebaliknya, iklan tidak akan muncul apabila seseorang mengetikkan keyword 'soto ceker ayam', 'soto madura'. Jadi dengan menggunakan phase match iklan hanya akan muncul apabila varian keyword yang diketikkan tidak terselip kata lain di tengah keyword.
Keuntungan dari penggunaan phrase match ini adalah advertiser bisa mendapatkan data keyword apa saja yang merupakan varian keyword utama. Artinya tersedia data yang bisa diteliti lebih jauh keyword apakah sebenarnya yang sedang populer saat itu. Data-data keyword tersebut bisa didapatkan dari Google Analytics.
Kekurangan phrase match adalah tampilnya iklan saat seseorang mengetikkan keyword yang tergolong keyword negatif. Misalnya keyword 'soto ayam basi', 'soto ayam tiren' dan sejenisnya. Untuk mengatasinya, advertiser dapat menggunakan negative keyword. Keyword-keyword negatif ini akan menyaring varian-varian keyword yang mengganggu.
Google system mengenali keyword yang termasuk phrase match dengan cara mencari tanda petik dua (") yang diletakkan di awal dan akhir keyword. Misalnya keyword 'soto ayam' akan dikenali sebagai phrase match apabila ditulis "soto ayam".
Jadi phrase match dapat dipergunakan oleh advertiser yang ingin mendapatkan informasi lebih dalam mengenai varian-varian keyword utama. Penggunaan phrase match ini sebaiknya dikombinasikan dengan negative keyword agar iklan yang ditampilkan lebih efektif menjangkau user yang potensial.
Semoga bermanfaat.
Subscribe to:
Posts (Atom)